Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Yojeum Yangban / Mask Dance / Miyal

#Citra Musik Korea l 2022-12-16

Citra Musik Korea

Yojeum Yangban / Mask Dance / Miyal

Yojeum Yangban

Pada masa Dinasti Joseon, para yangban atau bangsawan dikenal sebagai kalangan yang sangat berkuasa. Dalam sebuah karya sastra lama berjudul Yangbanjeon atau Kisah Seorang Yangban yang ditulis oleh Park Jiwon pada masa akhir dinasti itu menceritakan watak dan perilaku para yangban. Jika ada orang yang kaya raya dan ingin menjadi seorang yangban, ia akan segera mengurungkan niatnya setelah mendengar kutipan dari kisah itu. Alasannya karena dalam kisah itu yangban digambarkan sebagai orang desa yang suka berbuat seenaknya dan kejam. Tidak ada yang berani menentangnya meski yangban kejam itu membajak sawah dengan kerbau tetangga atau merebut para pekerja buruh untuk menyiangi ladang. Bahkan meskipun mereka memukul kepala orang, mencabuti jenggotnya dan menuangkan air sabun cucian kepada orang yang tidak bersalah, tak akan ada seorang pun yang berani melawan. 


Mask Dance

Tanggal 30 November 2022 lalu tarian topeng Korea secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Sejak tahun 2021 lalu, mulai dari ritual kerajaan di kuil Jongmyo atau Jongmyojerye dan musik pengiringnya, sampai sekarang total sudah ada 22 aset budaya Korea yang telah dicatat dan diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.  Tari topeng atau Talchum ini sebenarnya bukan hanya ada satu macam saja. Hampir tiap daerah di Korea punya tari topeng berbeda-beda yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Masing-masing tari topeng itu punya ciri khas dan yang paling terkenal di antaranya adalah tari topeng Bongsan dan Eunyul yang berasal dari wilayah Hwanghae-do. Lalu ada tarian barongsai dari daerah Bukcheong dari wilayah Hamgyeong. Ada juga tarian topeng yang dilakukan oleh pegawai pemerintah di Provinsi Gangwon-do, Songpa Sandaenori yang biasanya gelar di pasar-pasar di wilayah Provinsi Gyeonggi. 


Miyal

Salah satu ciri khas dari cerita tarian topeng Korea adalah mengandung cerita-cerita permasalahan sosial seperti masalah perbedaan tingkat sosial dalam masyarakat antara si miskin dan si kaya, rakyat biasa dengan bangsawan, masalah patriarki dalam keluarga dll. Cerita-cerita itu dikemas dalam bentuk sindiran tetapi dengan adegan-adegan yang penuh humor sehingga para penonton yang menikmatinya akan merasa terhibur. Bahkan para bangsawan Korea yang jadi bahan sindiran dan diolok-olok dalam cerita malah rela mengeluarkan uang dan membayar para pemeran demi hiburan mereka dan masyarakat sekitarnya.

Ada satu tarian topeng yang mengharukan, bercerita tentang kisah cinta sepasang suami istri yang sudah tua renta. Karena suatu alasan mereka terpaksa berpisah saat masih muda. Saking cintanya, sang istri yang sudah tua renta masih selalu berusaha mencari suaminya itu. Tapi miris, usahanya itu berbuah pahit karena suami yang sudah ia nantikan sejak lama telah menikah dengan perempuan lain yang lebih muda dan hidup bahagia. Sang istri merasa sangat sakit hati dan kecewa sampai hidup menderita hingga akhirnya meninggal. Berbeda dengan si kakek yang tidak sedikitpun sedih. Setelah mengubur istri pertamanya, dengan mudah ia melanjutkan kehidupannya kembali bersama istri mudanya hidup bahagia. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >