Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Senang Bertemu Denganmu, Pembunuh – Seo Mi-ae

2022-08-19

ⓒ Getty Images Bank

Hari Kamis kembali tiba. Seperti yang diharapkan, hujan turun. Cukup sempurna. Apa yang ia inginkan adalah hari seperti hari ini. Bahkan, bisa saja sambil melihat hujan turun di luar jendela ia bergumam, “Hari ini hari yang baik untuk membunuh.”

Mungkin ia akan menunjukkan batang hidungnya hari ini. Tidak, ia HARUS muncul.


- Cuplikan program:



Selain bunuh diri, mencari cara cepat untuk mati tidaklah mudah. Tepat di saat aku sedang mencari-cari cara untuk mati, aku menemukan artikel tentang pembunuhan berantai tersebut.

Betul, ini dia jawabannya. Aku hanya tinggal menempatkan diriku dalam bahaya saja. Bagi pembunuh yang telah menghabiskan beberapa nyawa, membunuhku, satu orang lagi, bukanlah apa-apa. Rencanaku ini terkesan sembrono, tapi karena kasus ini menarik perhatian banyak orang, dan selain itu, lokasinya berada di dekat perumahanku, menurutku, ini sesuatu yang patut kucoba.

Tujuanku hanya satu, mati di tangan pembunuh berantai itu. Dengan cara itu, Harin bisa mendapatkan klaim asuransi sebesar 600 juta Won.

Kini, yang harus kulakukan adalah berkeluyuran di jalanan di hari Kamis di saat hujan sedang turun.

Hasilnya, di percobaanku yang keempat kalinya, aku berhasil bertemu dengan pembunuh itu.


자살을 택하지 않으면서 빠르게 죽을 수 있는 방법을 찾는 건 쉬운 일이 아니다.

그렇게 죽을 방법을 찾고 있던 중 신문에서 연쇄살인에 관한 기사를 읽었다.


그래, 이거다, 나 자신을 위험에 노출시키면 된다.

이미 몇 명이나 사람을 죽인 살인자에게 

나 하나 더 죽이는 것쯤은 일도 아닐 것이다.

다소 무모해 보이는 계획이었지만 사건 자체에 대한 호기심과

우리 동네에서 일어나고 있다는 가능성 때문에 해볼만하다는 생각이 들었다.


나의 목적은 간단한 것이다.

연쇄살인범의 손에 살해당하는 것.

그러면 하린이 앞으로 6억이라는 보험금이 지급된다.


내가 할 수 있는 일이라곤 비오는 목요일이 되면 

무작정 집을 나서 여기저기 거리를 쏘다니는 것이었다.  


결국 네 번째 외출에서 살인범과 마주친 것이다.



Pada akhirnya, seperti niat awalnya, sang tokoh utama meninggal di tangan sang pembunuh berantai dan Harin menerima uang klaim asuransi kematiannya. Bisa saja sejak awal sang tokoh utama berupaya untuk menangkap pembunuh tersebut demi mendapatkan imbalan dari polisi atau pemerintah, namun ia malah merencanakan agar dirinya tertangkap dan dibunuh olehnya, dan baru berusaha untuk menangkap sang pembunuh karena tidak ingin putrinya mengira dirinya adalah seorang pembunuh. Melalui judul dan alur cerita pendek “Senang Bertemu Denganmu, Pembunuh,” yang ironis dan berakhir menyedihkan ini, pengarang Seo Mi-ae ingin menunjukkan keputusasaan yang dirasakan oleh banyak warga Korea yang mengalami kesulitan untuk bangkit kembali menyusul krisis ekonomi di tahun 1997.



Sang pembunuh menempelkan telepon genggam itu di telingaku cukup lama. Berkatnya, aku dapat mendengarkan suara Harin untuk terakhir kalinya. Seharusnya aku mengucapkan salam perpisahan. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menggerakkan bibirku, namun pembunuh itu menarik telepon genggam itu. Aku tidak sempat mengatakan pada Harin bahwa aku menyayanginya. 


Dengan pandangan yang mulai memudar, aku menatap wajah pembunuh berantai itu. Aku mengumpulkan seluruh sisa tenagaku untuk menyampaikan sepatah kata padanya. Itulah kata-kata terakhirku di dunia ini.


"Senang bertemu denganmu, pembunuh.”


한 참 동안 살인자는 내 귀에 휴대폰을 대어주었다.

덕분에 마지막으로 하린이의 목소리를 들을 수 있었다.

작별인사라도 해야 하는데, 

있는 힘을 다해 입을 움직이려 해 보았지만 

살인자는 핸드폰을 폴더를 덮었다.

사랑한다는 말은 끝내 해줄 수 없었다.


흐릿해진 눈으로 살인자를 바라보았다.

나는 하린이에게 말해주려고 모았던 마지막 힘으로 그에게 말을 건냈다.

그것이 세상에서 내가 했던 마지막 말이다.


“반가웠어....살인자....” 




Seo Mi-ae (lahir 1965 di Propinsi Gyeongsang Utara)

    - Debut: “Bunga Magnolia Mekar” (1986), kolom sastra musim     semi Harian Daejeon Ilbo

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >