Klub Voli Putri Red Sparks Akan Kunjungi Indonesia Untuk Laga Pertandingan Persahabatan
2024-03-14 15:36:42
Daeinnan
Gagok adalah lagu berisi pantun yang dinyanyikan dengan iringan permainan alat musik senar. Irama lagunya sangat lambat sehingga sulit untuk dipahami, dan suara penyanyi wanita yang melantunkan lagu gagok terdengar seperti bunyi alat musik. Di antara lagu-lagu gagok, ada judul lagu yang mengandung kata 'pyeon', layaknya 'pyeonsudaeyeop' atau 'pyeonrak.' Lagu gagok serupa berirama cepat dibandingkan gagok biasa, sehingga terasa agak riang gembira.
Lagu Perpisahan
Barusan anda mendengarkan lagu berjudul "Daeinnan" yang berarti 'sulit untuk menunggu seseorang.' Di antara pansori Chunhyangga, ada lagu yang dinyanyikan oleh Chunhyang yang megeluh sambil menantikan Lee Mong-ryong. Ketika Lee Mong-ryong pergi ke Hanyang, Chunhyang minta untuk ikut pergi dengannya. Namun, mereka berdua belum menikah, dan terlebih lagi, seorang sarjana dari kalangan atas tidak boleh membawa putri dari wanita penghibur. Karenanya, Chunhyang terpaksa tinggal di Namwon dan hanya dapat menunggu kepulangan Lee Mong-ryong sambil merasa khwatir dan mengeluh. Barangkali, dia terkadang menyesal tidak ikut ke Hanyang.
Susimga
Di akhir era Joseon, ada penyair bernama Lee Ok-bong. Pada waktu itu, orang tua yang memilih pasangan untuk putri mereka, namun Lee ingin mencari suaminya sendiri, hingga rela menjadi selirnya, walaupun kekasihnya telah memiliki istri. Namun, akibat puisi yang dia buat untuk tetangganya, suaminya mengusir Lee. Lee Ok-bong membuat puisi sambil menunggu suaminya dan puisi yang mengandung rasa rindu terhadap suaminya itu masih terus dilantunkan hingga saat ini. Sebagian dari lirik lagu berjudul "Susimga" dibuat berdasarkan puisi itu.
2024-03-14 15:36:42
2024-05-16 13:44:12
2024-05-08 16:12:20