ⓒYONHAP News

Pengajuan dan pemberian dana bantuan untuk pedagang kecil telah dimulai pada Rabu (23/02), sebagaimana rancangan undang-undang (RUU) anggaran tambahan telah diloloskan di Majelis Nasional Korea Selatan pada Selasa (23/02).

RUU anggaran tambahan yang diajukan oleh pemerintah pada bulan lalu diloloskan dengan 203 suara setuju dari total 213 anggota parlemen.

Jumlah anggaran tambahan yang diajukan pemerintah adalah sebesar 14 triliun won, tetapi partai berkuasa dan oposisi sepakat menetapkan anggaran tersebut menjadi 16,9 triliun won.

Partai berkuasa dan oposisi juga sepakat untuk menambah jumlah penerima dana bantuan dari 3,2 juta orang pada gelombang pertama menjadi 3,32 juta orang pada gelombang kedua.

Menyangkut langkah pencegahan penyakit, partai-partai politik sepakat untuk mengalokasikan sebesar 2,8 triliun won, dan jumlah itu telah bertambah sebanyak 1,5 triliun won dari rancangan awal yang diajukan pemerintah. Terpisah dari itu, sejumlah 1,3 triliun won dialokasikan untuk pencegahan penyakit di bidang medis, termasuk pemberian alat rapid test antigen untuk enam juta warga yang rentan selama dua bulan.

Pemberian dana bantuan bagi warga yang terkena dampak pembatasan pengoperasian usaha dapat dipahami oleh masyarakat. Akan tetapi, para politisi dikritik karena dalam proses penetapan UU tersebut, partai-partai politik menggunakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan dukungan dalam pemilihan presiden mendatang. Sebelumnya, partai berkuasa meloloskan rancangan anggaran tambahan secara sepihak tanpa pembahasan serius dengan partai oposisi tentang sumber dana dan pengalokasiannya. Sedangkan partai oposisi bersikeras untuk menaikkan anggaran tambahan hingga 50 triliun won yang diduga sebagai taktik untuk menggagalkan pelolosan anggaran tambahan kali ini.

Akhirnya, rancangan anggaran tambahan disahkan dengan tercapainya kesepakatan antara partai berkuasa dan oposisi, sehingga warga yang menderita kerugian dapat menerima dana bantuan.

Kendati dana bantuan disalurkan oleh pemerintah, namun kesulitan mereka tidak begitu saja hilang. Varian Omicron, yang telah menjadi varian dominan di Korea Selatan, meningkatkan jumlah kasus baru COVID-19 dengan cepat. Hingga Rabu (23/02) dini hari, tercatat penambahan 70 ribu kasus dibandingkan sehari sebelumnya hingga melampaui 170 ribu kasus. Setiap tahun jumlah kasus baru meningkat dua kali lipat di Korea Selatan.

Para pakar memperkirakan penyebaran varian Omicron akan memuncak mulai tanggal 28 Februari hingga 22 Maret dan jumlah kasus harian akan mencapai hingga paling banyak 270 ribu kasus.